Rabu, 07 Agustus 2013

Kampung Bali Di Kabupaten serdang Bedagai Sumut

Tak perlu jauh-jauh ke Pulau Bali jika hanya ingin merasakan suasana serta mengetahui kehidupan sehari-hari masyarakat Hindu Bali. Karena di Sumatera Utara juga terdapat sebuah Kampung Bali. Letaknya di Desa Pegajahan, sekitar 12 Km dari kota Perbaungan, Sumatera Utara. Disini Bermukim komunitas etnis Bali yang masih taat akan tradisi.
Banyak orang yang berasal dari beberapa kota yang sengaja datang untuk melihat tempat ini. Hanya sekitar 2 Jam saja dari kota Medan untuk sampai ke Desa Pegajahan.
Menurut ceritanya, warga Bali yang tinggal di Sergai ini adalah para buruh kontrak yang didatangkan langsung dari Pulau Bali oleh perusahaan perkebunan PTPN IV Adolina sekitar tahun 1962. saat itu ada sekitar 53 KK atau 200 jiwa yang bermukim di Desa Pegajahan. Komunitas ini hidup berdampingan dengan sejumlah buruh perkebunan lainnya yang memang berasal dari bermacam-macam etnis. Ada Jawa, kalimantan, Simalungun, Tapanuli dan Melayu. Walau jau dari kampung halaman, namun komunitas ini tetap mempertahankan adat istiadat dan keyakinan mereka. Sekitar tahun 1989 didirikan sebuah Pura yang diberi nama Pura Panataran Dharmaraksaka yang fungsinya sebagai tempat ibadah umat hindu bali yang ada di desa tersebut.
Pura Panataran Dharmaraksaka ini, ramai dikunjungi setidaknya dua kali dalam sebulan oleh umat Hindu Bali untuk beribadah pada waktu Purnama dan Tilem (Bulan Gelap).
Pura ini sendiri di rawat oleh seorang kakek yang bernama I Made Widia. Kakek I Made Widia merupakan orang Hindu Bali Asli dan ia merupakan orang tertua didalam komunitas etnis bali di Desa Pegajahan ini.  Menurut kakek ini, warga Hindu Bali yang bermukim di desa Pegajahan sampai saat ini (agustus 2013), hanya tinggal sekitar 11 kepala Keluarga atau lebih kurang 30 jiwa saja.
Keunikan yang ada di Desa Pegajahan ini merupakan daya tarik sendiri untuk orang-orang mengunjungi tempat ini serta dapat dikatakan sebagai Wisata Budaya yang bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar